Monday, June 11, 2007

My Bandmate's Wedding

Tanggal 9 Juni yang lalu, saya menghadiri pesta pernikahan seorang sahabat lama. Bukan sekedar sahabat, orang ini juga adalah teman satu band saya dulu. Untuk anda yang belum tahu, beberapa tahun yang lalu saya sempat mengibarkan impian jadi rockstar di Bandung seusai kuliah. Membentuk sebuah entitas musikal, merekam demo cd berisi sekitar 4 lagu, dan sesekali manggung di acara kampus membawakan lagu ciptaan sendiri. Bahkan kami sempat menawarkan demo rekaman tadi ke beberapa record label. Berhasilkah demo tadi membawa kami menembus industri rekaman? Kalau berhasil, tentunya saya sekarang tidak akan duduk disini dengan status karyawan... :)



Our band, circa 2002, that's me with the guitar


Band kami ini cukup unik, karena sebenarnya bukan band, tapi hanya duo. Ya, anggota resminya memang hanya dua orang. Saya main gitar sedikit-sedikit, sementara teman saya ini lebih sibuk karena harus mengisi lead vocal, bass dan drum saat merekam lagu. Instrumen lain seperti lead gitar atau keyboard, kami menggunakan additional player yang bisa berubah-ubah setiap waktu, entah itu utk keperluan merekam demo ataupun di panggung.
Keunikan lain, rasanya terletak di perbedaan karakter kedua anggotanya. Saya lebih suka mengurung diri di kamar sendirian dengan gitar saya, dan beberapa hari kemudian keluar membawa satu atau dua lagu baru, untuk lebih lanjut kita garap bersama. Saya lebih senang di belakang layar, saya selalu merasa tidak nyaman dan tidak pernah punya cukup skill untuk perform di panggung, menghibur orang banyak. Sebaliknya, teman saya ini mengenal asam garam panggung sejak di bangku SMP, apakah itu sebagai pemain drum yang merupakan instrumen pegangannya yang utama, atau sebagai vokalis. Dia juga sempat menjadi anggota salah satu band yang reguler berkeliling cafe-to-cafe di Bandung dan Jakarta. So, tidak seperti saya, tampil di panggung sudah hal biasa buat dia.
Perbedaan lain, teman saya ini adalah tipe ladies' man, yang berhasil mencatat banyak nian deretan nama mantan pacar sepanjang rentang 12 tahun pertemanan kami. Bukan berarti playboy, tapi memang mencari pacar bukan hal yang sulit-sulit amat buat dia. Sementara saya, sampai sekarang track record saya membina hubungan dekat dengan wanita nyaris nol besar. Saya lebih sering soliter, a loner, yang lebih asyik hidup dengan dunia kecil ciptaan saya sendiri. Bukan berarti saya anti pacaran juga... tapi yah... memang saya (disadari atau tidak) tak pernah menempatkan effort yang cukup besar untuk urusan ini.

Menurut saya, justru karena karakter yin-yang ini, membuat kami bisa berteman baik dan berkolaborasi. He's my musical counterpart, and other than that, dalam kebersamaan di sebuah band, karakter kami ternyata saling menyeimbangkan.
Too bad, karena satu dan lain hal yang berhubungan dengan usia, dan harapan orang tua, kami membubarkan band kami sekitar tahun 2003, dan memilih terjun menjadi roda gigi korporasi, hehe.



Our demo CD cover, designed by me.


Kembali ke acara pernikahan tadi. Di benak saya sendiri sudah ada ekspektasi terjadinya sebuah reuni akbar. Semua teman-teman eksponen Bandung diharapkan hadir. Entah itu komunitas kost, komunitas kampus, komunitas warung kopi langganan, drinking buddies, sex-addicts, womanizers, bookworms, ex campus athletes, komunitas nge-band, pria, wanita, baik itu senior, junior, sesepuh, kuncen, penggembira, dan lain-lainnya, yang sudah bertahun tak berjumpa. It will be a goddamn big reunion.

Saya datang dengan mengenakan blazer di luar t-shirt putih, dengan celana jeans, dan dengan potongan rambut baru saya yang bergaya punk, mohawk. Tidak terlalu baru juga sih, saya sudah potong rambut gaya ini sekitar dua bulan yang lalu, dan setiap beberapa minggu saya pangkas ulang bagian yang mulai tumbuh. Gaya rambut yang sedikit 'gak ingat umur' memang... dan saya juga gak akan heran jika nanti banyak reaksi heboh disana.
Benar saja... setibanya di sana, pandangan tamu-tamu langsung tertuju ke kepala saya. Rekan-rekan yang sudah tiba lebih dulu pun tak kalah meriahnya menyambut kehadiran saya dengan berbagai komentar. Diantaranya:

"Masih tetep anti kemapanan nih, Ki?" kata seorang sahabat lama sambil menjabat tangan saya...
"Gila... Keep on rock and roll, Bang..." kata seorang rekan muda...
"Gila, stylish abis lo..." kata seorang rekan yang lain...
bahkan ada seorang teman lama yang bilang "Sialan, keduluan gue, baru gue mau potong kayak gitu..." hahahaha, saya tahu itu hanya sindiran saja. And I'm having fun mendengar dan berjumpa lagi dengan mereka.

Reaksi yang paling lantang adalah dari seorang sahabat lama saya, David Tarigan, yang sekarang sukses menjadi A&R dan Produser di Aksara Records, dan mungkin kalian sempat lihat juga penampilannya dulu sebagai salah satu cast di film Garasi. Begitu bertemu, dia langsung mengeluarkan tawa terbahaknya yang keras menggelegar tak henti-henti, sambil merangkul saya. "Gila lo, sejak kapan lo potong kayak gini?" katanya, di sela-sela tawa terbahaknya. Well, karena David salah satu teman dekat saya, saya tak merasa reaksi hebohnya itu mempermalukan saya. Saya tahu dia just being honest and expressive, just as the way he used to. Saya juga senang bisa berjumpa lagi setelah bertahun-tahun. Same old David... :)



Some of the gang, me on the far right...


Yes, that's me.


Reaksi-reaksi yang lain seperti "Anjrit... kenapa kepala lo?" dan ungkapan-ungkapan sejenis, hanya saya balas dengan tawa dan kedipan sebelah mata saja.

Terlepas dari acara pernikahannya sendiri, memang lebih seru reuni-nya. Banyak sekali sosok-sosok yang tak terduga, bisa berjumpa lagi. Ada yang sudah membawa anaknya, atau suami/istrinya, atau yang sudah menduda membawa pacar barunya. Ada yang berubah jadi lebih gemuk, ada yang dulu gemuk dan sekarang sukses berdiet, dan yang tak kalah mengejutkan justru mereka yang setelah sekian lama masih tak berubah juga... :)
Menyenangkan. Sangat overwhelming... indeed.
Saat berfoto bersama, rombongan kami merupakan rombongan dengan jumlah terbesar, sampai pelaminan penuh sesak.



The happy couple...


Akhirnya acara usai. My rock n roll counterpart sudah menemukan belahan jiwanya, dan siap mengarung samudera kehidupan yang baru. Congrats, bro... all the best luck for you guys. I really enjoy the party.

And now, I'll quote a little part of song lyrics from one of my favorite band, Marillion...
"all the best freaks are here, so stop staring at me.." :)


( thanks to Abraham for the wedding party photos, you can check more of Abraham's photography works by visiting tripleafotograf.blogspot.com )

5 Comments:

At 12:52 PM, Blogger v1rzh4 said...

huehuheuhe...

temen kantorku juga ada yang baru potong rambut model mohawk begitu :P

 
At 2:41 PM, Blogger konnyaku said...

menyenangkan ya reuni :)

 
At 10:24 PM, Blogger vienz said...

hehehe... reuni memang menyenangkan. apalagi di acara pernikahan.
*walaupun di umur saya kedua acara tersebut belum marak, tapi boleh dong berkhayal? hehehe..

 
At 4:02 PM, Blogger Ancilla said...

yah memang itulah serunya oom....

 
At 9:34 AM, Anonymous Anonymous said...

Okky/Buna...Whatever...
Satu Hal yang lupa buna cantumkan...Bahwa di The Weekends semua lagu dan Lirik adalah ciptaan Buna...HEBAT...gue cuman meng-arrange dan sedikit jadi director...Itulah kenapa gue pilih dia jadi bandmate gue...Liriknya Mantap bo...

 

Post a Comment

<< Home