Setangkai Gulana Untuk Juminten: Part 2
II.
Sudah lelahkah kita, Juminten?
Sudahkah saatnya kita mencari tempat teduh
Dan berhenti menantang tatapan matahari?
Mengapa kita selalu harus berusaha keras
Untuk dapat mereka pahami?
Mengapa aku harus selalu berusaha keras
Untuk pahami perasaanku sendiri?
Apa makna hadirmu, Juminten?
Mengapa aku tersungkur disini…
Mencoba mengingkari segala macam definisi?
Ada yang hilang dari lembaran cerita ini, Juminten…
Lembaran yang kurobek dan kubuang sendiri…
Agar tak perlu dimengerti.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home