Kepada Hening Aku Titipkan
Bersama hening kurajut rahasia-rahasia…
Tentang sebuah petaka usia...
Bertajuk cinta...
Karena senyum dan sapanya...
Tak henti menjejalkan kata-kata...
Ke dalam kepala...
Mungkin memang sudah niscaya...
’pabila cinta...
selalu mengusik marabahaya...
Mungkin memang sudah niscaya...
bahwa cinta...
adalah kebodohan maha indah..
andaikan kita bisa jadi bodoh bersama-sama...
Kepada hening aku titipkan
Setiap keping rindu dendam...
Dan ronta jiwa kerontang...
Kepada hening aku titipkan
Cinta yang hampir mati...
Dan lagu-lagu tanpa penyanyi...
O, mengapa mesti...
Kita bertukar kata lagi...
Hanya untuk menyadari...
Bahwa senyummu selalu tersemat di hati...
Namun tak akan kumiliki?
Aku gelisah...
Bagai perjaka tanggung di mimpi basah pertama...
Bagai gadis bau kencur yang menangis pada diary-nya...
Seperti puisi...
Yang ditulis sembunyi-sembunyi...
Sebelum bel sekolah berdentang...
Senyum sapamu...
Penyebabnya....
Tolong katakan kau setuju...
Untuk selalu menjadi...
Fatamorgana kesayanganku...
Dan kau mungkin tak keberatan...
Jika aku...
Menjadi pengecut kesayanganmu....
(Jakarta, 2004)
1 Comments:
puisi favorit!!!
:D
Post a Comment
<< Home