Friday, November 10, 2006

A Bouquet of Nonsense for My Baby


Apa yang aku lakukan disiniā€¦
Membunuh waktu yang tak mati-mati...
Dengan kentang goreng dan kopi

Memanjakan angan yang kian hari...
Kian lepas kendali....

...angan tentangmu.

Kesendirian ini...
berbiak dan menjangkiti
Bagai virus penyakit berbahaya...

Kesendirian yang kujaga...
Lebih luhur dari agama...

Kesendirian ini...
Menjadi taman persembunyian yang asri...
Lantas kupetik bunga-bunga dari taman ini...
Kurangkai jadi nonsens yang tengah kau baca...

Kukoyak lagi luka-luka...
Setiap inci dan jengkalnya...
Karena permainan kita
Belum mendengar tiup sangkakala...

Aku masih mampu beraksi...
Jadi raja atau jelata...
Sebut saja...
Aku bisa.

Karena hanya dari mengenal luka,
Maka kita bisa memaknai bahagia.

Aku...
Kamu...
Bukan kita.
Takkan jadi kita.

Tak mengapa...
Karena keindahan cinta...
Salah satunya adalah saat dimana
Kita tak peduli kalau kita jadi gila...

Aku...
Kamu...
Bukan kita.
Takkan jadi kita.

Tak mengapa...
Karena luka adalah rekan maha setia...
Yang mengingatkan senantiasa...
Bahwa bahagia menanti di ujung sana...

Permainan ini...
Jangan biarkan usai dulu...
Aku masih menunggu...
Tepuk tangan darimu...

(Jakarta, 2004)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home