Mosaik Untuk Sahabat
Sahabat...
ingin kuwartakan padamu
tentang hening batu trotoar
yang disapu kerling kerlap merkuri
ketika kubakar lagi sebatang sigaret
seusai lembur...
tentang kelokan jalan yang tak asing
menuju keremangan malam
tempat kucing-kucing liar menatap waspada
ditingkahi musik dangdut dari pangkalan ojek
seusai tamasya...
Sahabat....
ingin kuwartakan padamu
tentang biru lebam wajah di cermin
yang kerap kalah ditinju realita
kala orgasme hanya dihitung dari tabel dan grafik neraca..
tentang keringat dan air mata
yang pernah saling kita tukarkan
tatkala waktu berjingkat menyelinap pergi...
meninggalkan jejak kenangan..
Sahabat...
ingin kuwartakan padamu
tentang memori dan melankoli
yang menjadi candu campuran kopi
menelurkan syair-syair menjelang petang
melihat kereta kencanamu datang
tentang lampu merah di kolong jembatan
yang jadi perhentian rutinku
tempat mengemasi harapan-harapan
di celah dengung klakson angkutan kota...
Sahabat...
ingin kuwartakan padamu
tentang hujan malam kemarin
yang meluruhkan debu dari dedaunan
menggenangkan comberan-comberan
yang kuterjang dalam perjalanan pulang
tentang gelak tawa
yang sempat memberi bara
pada tungku antara raga kita
menghantar hangat tuk kita berdiang
melewati bekunya masa...
Sahabat...
ingin kuwartakan padamu
tentang kebohongan dan kejujuran
yang kita jadikan pusaka maha sakti
untuk menghibur dan menyakiti
ingin kuwartakan padamu
tentang gemuruh jalan bebas hambatan
yang melantunkan kidung pengantar tidurku
hingga namamu terucap dalam igauan
tergelincir dari ujung lidahku...
"Sahabat.... maafkan aku..!!!"
(Jakarta, 18 sept 2005)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home