Friday, April 27, 2012

Rahasia

Tak ada yang perlu dimengerti, dik...
Biarkan tiap makna tenang tersembunyi
Di sudut tergelap relung hati

Jangan katakan bahwa kau mengerti
Biarkan saja semua rasa terkunci
Dan tak berharga untuk dibagi.

Karena kejujuran bisa saja nanti
Hanya memecut bagai cemeti
Melukai keheningan yang resik rapi...

Rahasia ini milikku sendiri...
Bukan komoditi ’tuk kalian konsumsi
Meskipun bisa jadi lagu atau puisi-puisi.

Sungguh tak perlu dimengerti, dik...
Toh kita bisa pura-pura tak peduli?

Apa yang perlu kita mengerti, dik?
Ini cuma rindu yang itu-itu lagi...
Yang lahir hanya untuk bersiap mati..

Sudahlah tenang dan tambatkan hati...
Usah hirau anganku yang tak tahu diri...

Kalau memang ini cinta,
Toh cinta bisa dibikin mati kapan saja...

Tak perlu senantiasa bisa dimaknai.

(Jakarta, 2004)